SELAMAT DATANG DI POLRES BENGKULU

Kamis, 26 Maret 2015

POLISI AMANKAN 32 PAKET SHABU

Anggota Satuan Narkoba Polres Bengkulu kembali melakukan pengungkapan narkoba. Pada minggu (22/03/2015) sekira jam17.00 Wib Polisi berhasil amankan 32 paket shabu-shabu siap pakai serta 1 paket besar yang belum diracik.  Barang bukti tersebut diamankan dari tangan CJ (14) yang masih dibawah umur. Selain shabu-shabu Polisi juga menyita timbangan digital, handphone, plastik bening dan kotak tempat disimpannya barang kharam tersebut.
Kapolres Bengkulu

CJ yang masih duduk di bangku SMP ini hanyalah suruhan ayahnya berinisial Dn. Semua barang yang diamankan Polisi adalah milik Dn. Untuk diketahui bahwa Dn beberapa waktu lalu ditangkap oleh BNN Bengkulu atas kepemilikan narkoba. Sejak ditetapkan sebagai tersangka dan berada dibalik jeruji besi ternyata Dn masih memiliki shabu yang Ia simpan di rumahnya.

Satu jam sebelumnya Polisi telah menangkap Pi (43) seorang sopir travel. Dari tangan Pi diamankan 1 paket shabu-shabu, kaca pirek, alat hisap shabu, korek gas, gunting serta handphone. Setelah dikembangkan oleh Polisi, Pi berkicau jika barang haram itu Ia dapat dari CJ. Dari sinilah kemudian Polisi mengamankan CJ serta puluh paket shabu milik ayahnya yang dijual kepada Pi.
Barang bukti

Dalam koferensi pers Kapolres Bengkulu Akbp Ardian Indra Nurinta, S.Ik mengungkapkan bahwa pihaknya hanya menahan Pi. Sedangkan untuk CJ karena yang bersangkutan masih dibawah umur berdasarkan undang-undang akan dilakukan diversi. Ya untuk Pi tetap kita lakukan penyidikan dan kita tahan, sedangkan CJ karena dibawah umur ada ketentuannya untuk dilakukan diversi, terang Kapolres.

Kamis, 05 Maret 2015

NELAYAN BENGKULU DEMO KE KANTOR GUBERNUR

Sedikitnya 100 orang nelayan Kota Bengkulu pada kamis pagi tadi (05/03/2015) pukul 08.45 WIB melakukan aksi unjuk rasa. Gabungan nelayan yang mengatasnamakan "Jangkar Mas" menggelar demo di gerbang pintu masuk Kantor Gubernur Bengkulu yang terletak di Jalan Pembangunan Kota Bengkulu. 

Gabungan nelayan tersebut sebelumnya berkumpul di Tempat Pelelangan Ikan Pulau Baai. Selanjutnya mereka menuju ke Kantor Gubernur menggunakan sejumlah angkutan kota (Angkot) dengan kawalan oleh petugas Kepolisian. Setibanya di depan Kantor Gubernur mereka langsung melakukan orasi.


 Ali Syukur Simatupang yang merupakan ketua dari Jangkar Mas selanjutnya membuka orasinya. Dalam orasinya Ali menuntut pihak TNI AL Bengkulu agar membebaskan rekan mereka sesama nelayan yang ditangkap pada 24 Februari 2015. Selain itu mereka juga meminta TNI AL agar menyerahkan kembali kapal mereka yang saat ini masih diamankan. Sedangkan 1 kapal yang ditenggelamkan oleh TNI AL Bengkulu, Ali meminta agar diperbaiki.


Ali menambahkan saat ini nelayan tidak berani melaut sejak ditahannya beberapa rekan mereka oleh pihak TNI AL. Ia mengaku tidak menerima dengan penangkapan itu, karena mereka menganggap bukan nelayan dari luar negeri yang mencuri ikan di laut Indonesia. Sehingga mereka tidak terima jika kapal mereka ditenggelamkan seperti kapal kapal pencuri dari luar negeri. Atas penangkapan itu hingga kini beberapa keluarga yang yang suaminya ditahan hanya pasrah dan meminta pemerintah Propinsi Bengkulu agar turut membantu masalah yang sedang mereka alami.


 


Pihak Pemerintah Propinsi yang diwakili oleh Plt.Sekda Propinsi Sumardi tampak menemui para pengunjuk rasa. Didampingi Kapolres Bengkulu AKBP Ardian Indra Nurinta, S.Ik, Sumardi menjelaskan kepada para pengunjuk rasa bahwa para nelayan diperbolehkan menggunakan alat tangkap trawl hingga batas waktu bulan September 2015. Untuk itu Sumardi meminta kepada para nelayan agar nantinya mengganti alat tangkap yang mereka gunakan dengan alat tangkap ikan yang biasa. Namun jika setelah bulan september nanti masih ada yang menggunakan alat tangkap trawl maka mereka akan berhadapan dengan hukum. Penggunaan alat tangkap trawl dalam mencari ikan akan merusak ekosistem laut sehingga dilarang penggunaannya, pungkasnya.


Pada kegiatan itu Polres Bengkulu menurunkan sekitar 100 personilnya. Selain Kapolres, Waka Polres Bengkulu Kompol Imam Wijayanto, S.Ik dan Kabag Ops Kompol Ruri Roberto, SH,S.Ik,MTTA,MM ikut dalam pengamanan. Sedikitnya 1 kompi personil Dalmas serta kendaraan AWC (Armored Water Cannon) dari Dit Sabhara Polda Bengkulu juga disiagakan. Aksi unjuk rasa berlangsung aman, sekitar pukul 10.00 WIB para pegunjuk rasa akhirnya membubarkan diri dan kembali ke titik kumpul dengan pengawalan Polisi.